Punya cita rasa yang gurih, tak heran jika junk food masih menjadi makanan favorit sebagian besar orang. Namun hati-hati, jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan, asupan ini dapat berisiko menimbulkan kanker usus.
Seperti disampaikan oleh peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dapat meningkatkan risiko kanker usus. Alasannya, kebiasaan ini membuat sel-sel di dalam usus bermutasi.
line-height: 18.2px;">"Diet tinggi lemak mengubah biologi sel induk di usus dan mengubah sel non-stem yang lama-kelamaan mengarah ke pembentukan tumor," ujar pakar biologi Omer Yilmaz, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (4/3/2016).
Pakar biologi lainnya, Prof David Sabatini, menambahkan dari hasil studi sebelumnya juga ditemukan bahwa kegemukan alias obesitas menambahkan risiko kanker kolorektal pada seseorang. Sementara kita tahu, konsumsi junk food dalam jangka panjang juga erat kaitannya dengan obesitas.
Faktanya, kebanyakan makan junk food juga membuat Anda malas bergerak. Yang lebih mengejutkan, efek ini akan terus bertahan meskipun Anda sudah kembali pada pola makan yang sehat.
Peneliti dari University of Los Angeles melakukan pengamatan terhadap dua kelompok tikus selama enam bulan. Satu kelompok diberikan makanan alami seperti jagung dan kelompok lainnya diberikan makanan olahan yang kaya akan gula dan hampir tak bernutrisi.
Kelompok kedua memiliki kenaikan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok pertama. Namun para peneliti juga menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi makanan olahan menjadi lebih malas, enggan bergerak dan sakit kepala.
Pakar biologi lainnya, Prof David Sabatini, menambahkan dari hasil studi sebelumnya juga ditemukan bahwa kegemukan alias obesitas menambahkan risiko kanker kolorektal pada seseorang. Sementara kita tahu, konsumsi junk food dalam jangka panjang juga erat kaitannya dengan obesitas.
Faktanya, kebanyakan makan junk food juga membuat Anda malas bergerak. Yang lebih mengejutkan, efek ini akan terus bertahan meskipun Anda sudah kembali pada pola makan yang sehat.
Peneliti dari University of Los Angeles melakukan pengamatan terhadap dua kelompok tikus selama enam bulan. Satu kelompok diberikan makanan alami seperti jagung dan kelompok lainnya diberikan makanan olahan yang kaya akan gula dan hampir tak bernutrisi.
Kelompok kedua memiliki kenaikan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok pertama. Namun para peneliti juga menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi makanan olahan menjadi lebih malas, enggan bergerak dan sakit kepala.
SUMBER : https://tolong-bagikan.blogspot.com/2016/03/waspadakebanyakan-makan-junk-food.html
